SEARCH
BIOGRAFI SISWA ACCELERATION 1 MAN KANDANGAN
1. AHMAD RIZQI FAWAID
2. ANNE FITRI FEBRIANA
3. BAYU SULIANSA
4. BENI SETIAWAN
5. BERTA YUDHA SISILIA PUTRI
6. FAHIM ROSYAD M.
7. M. ILHAM YAHYA
8. MOCH. AININ NAJIB
9. MOCH. RENDA RIO FARANDA
10. MOH. FARIQI ABDILLAH
11. MUHAMMAD HARITS SYAIFULLAH
12. NIKEN JATAYU EVIRANI
13. RINI ISMI YANTI
14. SITI MASRUROH
2. ANNE FITRI FEBRIANA
3. BAYU SULIANSA
4. BENI SETIAWAN
5. BERTA YUDHA SISILIA PUTRI
6. FAHIM ROSYAD M.
7. M. ILHAM YAHYA
8. MOCH. AININ NAJIB
9. MOCH. RENDA RIO FARANDA
10. MOH. FARIQI ABDILLAH
11. MUHAMMAD HARITS SYAIFULLAH
12. NIKEN JATAYU EVIRANI
13. RINI ISMI YANTI
14. SITI MASRUROH
BIOLOGI : ANIMALIA - PLATYHELMINTHES
Disebut Þ Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: • Tubuh simetri bilateral • Belum memiliki sistem peredaran darah • Belum memiliki anus • Belum memiliki rongga badan Þ termasuk • Memiliki basil isap (sucker) Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dan saraf-saraf tepi Þ Saraf Tangga Tali. Beberapa ada yang mempunyai alat keseimbangan Statotista. | Gbr. Tiga Kelas Utama Platyhelminthes |
TERDIRI DARI TIGA KELAS :
1 | TURBELARIA (Cacing Berambut Getar) Satu-satunya kelas yang hidup bebas (non-parasit), contohnya adalah Planaria yang mempunyai sistem ekskresi dari sel-sel api (Flame Cell). Bersifat Hermafradit dan berdaya regenerasi cepat. |
2 | TREMATODA (Cacing Isap) Jenis-jenis kelas ini adalah :
|
CESTODA (Cacing Pita)
Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid.
Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid.
Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin. Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi.
Contoh :
Taenia solium Þ Cacing pita manusia
Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat kait-kait. Proglotid yang matang menjadi alat reproduksinya. Memiliki hospes perantara Þ Babi.
Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat kait-kait. Proglotid yang matang menjadi alat reproduksinya. Memiliki hospes perantara Þ Babi.
Siklus hidup :
Proglottid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan oleh babi Þ Embrio Heksakan, menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya Þ Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia Þ Cacing dewasa.
Proglottid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan oleh babi Þ Embrio Heksakan, menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya Þ Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia Þ Cacing dewasa.
Taenia saginata Þ Cacing pita manusia
Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara Þ Sapi. Daur hidupnya sama dengan Taenia solium.
Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara Þ Sapi. Daur hidupnya sama dengan Taenia solium.
Diphyllobothrium latum,
Menyebabkan Diphyllobothriasis. Parasit pada manusia dengan hospes perantara berupa katak sawah
(Rana cancrivora), ikan dan Cyclops.
Menyebabkan Diphyllobothriasis. Parasit pada manusia dengan hospes perantara berupa katak sawah
(Rana cancrivora), ikan dan Cyclops.
Echinococcus granulosus
Cacing pita pada anjing.
Cacing pita pada anjing.
Himenolepis nana
Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus. Tidak memiliki hospes perantara.
Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus. Tidak memiliki hospes perantara.

BIOLOGI : ANIMALIA - COELENTERATA
Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti Usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler. Simetri tubuhnya Radial dan terdapat Tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel vang dilengkapi sel Knidoblas yang mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri khas dari hewan berongga).
Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapisan lembaga yaitu:
1. Ektoderm Þ bagian luar
2. Endoderm Þ bagian dalam
1. Ektoderm Þ bagian luar
2. Endoderm Þ bagian dalam
Sebagian besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis lainnya. Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa. Polip adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak bebas.
Kelas-kelas yang termasuk di dalam filum Coelenterata adalah:
HYDROZOA | Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Hydra, yang hidup di dalam air tawar. Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada dasar disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan disebut adalah dengan cara vegetatif maupun generatif. Contoh lain adalah Obelia. |
SCYPOZOA | Sebagian besar hidup dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada tingkat larva. Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Aurelia sp. (ubur-ubur kuping) yang sering terdampar di pantai-pantai. Larva disebut Þ Planula, kemudian menjadi polip yang disebut Skifistoma. Dari skifistoma terbentuk medusa yang disebut Efira. |
ANTHOZOA | Tidak mempunyai bentuk sebagai medusa (sepanjang hidupnya Þ Polip). Contoh jenis dari kelas tersebut adalah anemon laut (Cribinopsis fernaldi). Mempunyai alat pernafasan sederhana disebut Þ Sifonoglifa. |
CTENOPHORA | Satu-satunya Coelenterata yang tidak memiliki mematokis. |

BIOLOGI : ANIMALIA - PORIFERA
Ciri utama Þ memiliki iubang (Pori) yang banyak dan membentuk suatu Sistem Saluran. Air dan makanan yang larutdidalamnya diarnbil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang Ostium, kemudian masuk ke dalam rongga tubuh. Setelahmakanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang di sebut Oskulum.
Terdapat sel dengan bentuk khusus yang disebut Koanosit atau Sel Leher yang berfungsi untuk pencemaan makanan.Sel koanosit memiliki nukleus, vakuola dan flagel. Karena pencernaan berlangsung di dalam sel maka Þ pencernaan Intrasel.
Mempunyai Eksoskeleton (Rangka Luar): terdiri dari serabut-serabut lentur yang disebut Spongin dan terdiri dari duriyang disebut Spikula.
Pembiakan dengan cara generatif (kawin), hewan ini mempunyai daya Regenerasi yang tinggi.
PORIFERA DIBEDAKAN MENJADI 3 GOLONGAN
- CALCAREA Þ Sycon dan Cluthrina
- HEXACTINELLIDA Þ Pheronima
- DEMOSPONGIA Þ Euspongila, Spongila (bertubuh lunak) Þ digunakan orang untuk alat pembersih kaca dan lainnya.
1. Ascon
2. Sycon
3. Rhagon (Leucon)
2. Sycon
3. Rhagon (Leucon)

PERKENALAN
Dalam perkembangannya MAN KANDANGAN ingin memberikan pendidikan yang bermutu bagi anak didik yang menempuh pendidikannya di Madrasah ini. Pendidikan bermutu ini tidak hanya berorientasi pada akademis saja tetapi juga berorientasi pada ketrampilan hidup yang esensial. Life skill inilah yang akan membantu peserta didik untuk bertahan dikehidupan nyata. Maka setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang sama yaitu mengusahakan suatu lingkungan dimana semua anak mendapat kesempatan yang sama untuk mewujudkan potensi mereka secara optimal. Ini berarti pendidikan harus disesuaikan dengan bakat dan kemampuan anak didik. Implikasinya adalah bahwa bagi mereka yang memiliki kecerdasan dan bakat-bakat yang luar biasa diperlukan pelayanan pendidikan khusus. Tujuannya bukan untuk diskriminasi tetapi untuk memberikan perhatian khusus sesuai kebutuhan dan kondisi peserta didik sehingga bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan dan berbakat istimewa diharapkan dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal.
Memasuki tahun pelajaran 2011/ 2012 MAN KANDANGAN membuka program percepatan atau Akselerasi. Peserta didik yang telah diuji dan dikategorikan sebagai peserta didik cerdas istimewa dikelompokkan dalam kelas Akselerasi. Dan saat ini peserta didik yang terpilih telah menempuh pendidikan mereka dikelas percepatan ini.